teringat beberapa tahun lalu,awal aku dan Abi saling mengenal,kami tak pernah dekat,jarang ada komunikasi di antara kita.dia adalah kakak kelasku di SMA dulu.
Sepertinya memang gak ada yang spesial di antara kita.
Tapi banyak yang bilang Abi punya rasa sama aku,dan aku diam-diam memperhatikannya dan aku juga memiliki rasa yang sama.
Teringat pernah sekali dia memberikan sepucuk surat yang ia titipkan pada temanku untuk ku.
Surat itu berbunyi :
Nikeisha farras anindita
maaf Abi mengganggu waktu Anin untuk sedikit membaca tulisan Abi.
Anin,maksud Abi mengirimkan coretan ini adalah Abi ingin sedikit jujur bahwa sebenarnya Abi mengagumi pribadi Anin yang sederhana,terlihat dewasa,dan apa adanya.
Maaf Abi lancang,tapi kalo Abi boleh minta,bolehkan Abi jadi teman Anin.
Abi memang bukan cowok tenar dan idola di sekolah,Abi cuma cowok biasa yang nggak punya nama di sekolah,tapi kalo Anin mengijinkan,Abi ingin mengenal lebih dekat dengan Anin.
Sekian dan salam hangat...
Abimanyu.
Aku tersenyum geli membaca suratnya,caranya menulis surat itu,sok manis dengan menyebut namanya sendiri,dan juga kekonyolannya mengirim surat hanya untuk bersahabat katanya.
Aku tak pernah membalas surat itu,tapi sejujurnya aku selalu memikirkannya,Abi juga tidak pernah menemuiku hanya untuk sekedar menanyakan mengenai surat itu atau balasannya,
ya....kita sama-sama malu-malu.yang ku lihat Abi seperti minder,padahal yang ku tau Abi termasuk anak yang pintar di sekolah,dia cukup berprestasi hingga pernah membawa nama sekolah dalam lomba mapel tingkat provinsi.
Perpisahan pun tiba,Abi yang sudah kelas 3 akhirnya lulus juga,sementara aku baru naik kelas 2 tahun ini,tak ada kata perpisahan di antara kita.ya,semua terjadi begitu saja,setelah itupun aku tak pernah mendengar lagi kabarnya,meski sebenarnya aku masih penasaran sama dia.
Masa-masa SMA berlalu,tahun ini aku lulus SMA dan melanjutkan kuliah di kotaku.
Dan...Abi,ya... Aku satu universitas sama dia,dalam hati aku merasa senang,akhirnya aku bisa melihatnya lagi,hihihi
''Abi,mungkin kamu sudah lupa sama aku,mungkin kamu sudah punya kekasih yang sangat kamu sayangi,mungkin aku hanya sepenggal kisah masa lalumu,yang pernah numpang lewat dalam pikiranmu.bahkan kamu mungkin lupa siapa namaku,tapi sebenarnya diam-diam,aku mengharapkan kamu,meski kamu tak pernah tau.''
Aku sering melihat Abi di kampus karena kebetulan sekali kita kuliah di gedung yang sama karena kita satu fakultas,aku senang,karena setelah aku dan Abi saling ketemu,ternyata dia masih mengenaliku,ya meski Abi masih tetap seperti dulu,''sedikit bicara'' tapi setidaknya kami lebih dekat dari yang dulu,dan yang lebih buat aku senang,Abi belum punya kekasih... :)
waktu terus berlalu,aku terus menunggu Abi hingga sekarang aku sudah semester 4 dan Abi sudah semester akhir,dia sudah sibuk mengurus skripsi,dan aku sudah jarang melihat dia lagi,kangen...iya,aku kangen sama dia,setiap aku ingin berangkat kuliah aku selalu berdoa ketemu sama dia di kampus,Abi...sikap kamu yang diam membuat aku semakin penasaran dan merasa ingin dekat sama kamu.
Suatu sore,tiba-tiba hape ku berbunyi,pesan dari Abi.
''Anin,minggu depan Abi wisuda,Anin bisa datang nggak?ada yang ingin Abi sampaikan''
aku tersenyum membaca pesan Abi,aku senang,ya aku senang karena Abi masih mengingatku dan Abi menginginkanku menghadiri wisudanya... :)
waktu yang di tunggu pun tiba,setelah acara wisuda,Abi menemuiku.
''selamat ya'' kata pertama yang ku ucapkan pada Abi,Abi cuma mengangguk dan tersenyum,ya...sedikit bicara.
Tiba-tiba Abi menarik mengajakku mencari tempat yang nyaman untuk bicara.
Aku masih teringat saat itu dia bicara...
''Anin,kamu tau kan aku ingin mengenalmu sejak dulu kita masih sama-sama SMA,tapi waktu itu suratku tidak mendapat respon dari kamu,padahal aku sangat berharap bisa mengenalmu lebih dekat,Anin...maksud aku mengajakmu ke sini karena aku pengen ngomong sesuatu.bahwa sebenarnya aku menyukai kamu,aku mengagumi kamu,dan aku menyayangi kamu,Anin...kalo dulu aku meminta untuk jadi sahabat kamu nggak dapat respon dari kamu,sekarang aku minta kamu untuk jadi lebih dari sahabat aku,aku ingin kamu mengisi hari-hariku,Anin,mau nggak jadi pacarku???''
huft...waktu itu aku tak bisa berkata-kata,tiba-tiba lidahku kelu,deg degan,seharusnya aku seneng karena yang aku nantikan datang juga,tapi aku begitu nerveus dan speechless...setelah lama diam akhirnya aku mengangguk tersenyum,ya...aku menerimanya,dia tersenyum.''yukz,ku antar pulang''ucapnya singkat dan menggandeng tanganku,berjalan.
Setelah hari itu,Abi tetap sama,diam...sering aku merasa merindukan dia,tapi aku merasa gengsi untuk menghubunginya,setiap dia menelfonku,aku merasa sangat senang,tapi beberapa hari aku nggak ketemu dia,kangen sebenernya,hingga sabtu sore,Abi menelfonku memintaku menemuinya besok.aku sangat senang karena setelah satu minggu kita jadian,hari ini kita ketemu.
Hari minggu,sesuai permintaannya,aku dan Abi bertemu,
''anin''ucap Abi memulai pembicaraan''maaf,aku harus pergi''ucapnya lagi.
Aku terkejut atas ucapannya.kaget dan nggak ngerti.
''tetaplah di sini menunggu aku pulang,aku pergi bukan buat ninggalin kamu,tapi aku harus menyusul ayahku di surabaya setelah aku wisuda,aku bekerja di sana,aku janji satu tahun lagi,kita bertemu di sini,tetap tunggu aku,Anin...sejujurnya Abi sangat menyayangi Anin,''ucapnya sambil tersenyum.
Aku hanya terdiam,dan diam-diam air mata mulai menetes perlahan,sambil menunduk ku berkata, ''Abi,tetaplah di sini''ucapku tanpa berani menatap matanya.
Abi memelukku dan berkata ''Anin,Abi tetap milik Anin,Abi menyayangi Anin,seandainya bisa Abi tetap di sini menemani Anin,tapi percayalah,di mana pun Abi berpijak,Abi hanya untuk Anin,Anin tunggu Abi di sini ya,jangan pernah pergi dari Abi.''Abi melepas pelukannya dan menghapus air mataku.''anin,pleace jangan buat Abi merasa berat untuk pergi,Anin percayakan sama Abi...??''
aku hanya mengangguk dan dia kembali memelukku sejenak lalu mencium keningku dan ...pergi.
Abi pergi bersama turunnya hujan tahun lalu.
Dan hari ini,setahun sudah Abi pergi dan aku tetap menunggunya.
Abi,seperti janjimu,hari ini di tempat ini aku menunggu kedatanganmu,Abi...Anin sangat merindukan Abi,Abi berjanji pulang hari ini,sejak pagi tadi aku menunggu Abi,tapi Abi tak juga datang,sekarang sudah malam bi,kenapa Abi lupa janji Abi dulu.
Hujan deras hari ini,di akhir november,sama seperti saat Abi pergi waktu itu,dan Abi...seperti ucapanmu,aku takkan pergi dan tak lelah menunggu...
Sepenggal kisah teruntuk 14 november 2004
<diambil dari kisah seorang sahabat>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar